perbedaan sepatu low dan high

Kalau kamu perhatikan berbagai jenis sepatu olahraga, kamu mungkin melihat bahwa ada yang model bagian atasnya rendah (low), sedang (mid), dan tinggi (high). Perbedaan sepatu low dan high top ini ternyata nggak hanya soal “tinggi” mereka lho! Setiap desain memiliki karakteristik yang menentukan performa kamu saat berolahraga.

Apa bedanya sepatu high dan low? Kenapa kamu harus pintar-pintar memilihnya sebelum melakukan olahraga tertentu?

Begini Sejarahnya Sepatu High dan Low Top

Sepatu High Converse Pertama
Ilustrasi Pemakaian Sepatu High Converse Basket Jaman Dulu

Tahu nggak kamu kalau yang lebih dulu muncul di dunia olahraga profesional modern adalah sepatu high top?

Perusahaan sepatu dan alat olahraga Spalding mulai membuat sepatu olahraga berbahan kanvas tidak lama setelah penemuan olahraga basket pada tahun 1891. Sepatu tersebut dibuat dengan model high top atau menutupi pergelangan kaki karena mencerminkan sepatu bot, yang populer pada abad ke-19. Jadi, penciptaan model tinggi seperti ini lebih ke peniruan model sepatu yang sudah ngetren duluan.

Adidas kemudian membuat sepatu basket model low top pada tahun 1969 yang diberi nama The Superstar. Akan tetapi, model high top masih terus menjadi “standar” di kalangan atlet. Model low top baru menjadi pilihan populer di kalangan atlet basket ketika Nike merilis Zoom pada tahun 2008, dengan Kobe Bryant sebagai bintang promosinya.

Nah, Jadi Apa Perbedaan Sepatu Low dan High Top?

sepatu low vs high top nike
Sepatu Low Top Putih dan Sepatu High Top Nike Jordan

Perbedaan sepatu low dan high bisa dilihat dari beberapa aspek. Inilah beberapa contohnya.

Dari Segi Bentuk Sepatu Low dan High Top

Sepatu low top memiliki bagian atas yang hanya menutupi sampai di atas mata kaki dan sedikit di bawah pergelangan. Akan tetapi, ada beberapa model yang memiliki cekungan sehingga bagian mata kaki sedikit terespos. Kamu bisa melihatnya di sepatu seperti Johnson Galaxy X dari Wellen Project.

Sebaliknya, sepatu high top berbentuk memanjang ke atas hingga melingkari dan menutupi pergelangan kaki serta sedikit area di atasnya. Hal ini menciptakan kesan mirip sepatu bot rendah. Contohnya adalah sepatu Johnson Omega High Cut dari Wellen Project.

Dilihat dari Fungsi Sepatu Low dan High Top

Apakah ada perbedaan “fungsi” antara sepatu low dan high top?

Secara umum, sepatu olahraga model high top dan low top bisa digunakan untuk berbagai aktivitas. Mulai dari olahraga di lapangan seperti basket hingga jalan-jalan, tidak ada fungsi khusus dari tinggi bagian atas sepatu. Akan tetapi, karakteristik mereka cukup berbeda sehingga kamu harus pandai memilih jika ingin membeli untuk berolahraga.

Lalu, Apa Kelebihan dan Kekurangan Low dan High Top?

Yuk, kita lihat dulu kelebihan dan kekurangan masing-masing sepatu ini!

Kelebihan Low Top

  • Ringan dan desainnya responsif buat bentuk kaki
  • Lebih fleksibel
  • Memberi lebih banyak kendali buat atlet
  • Mudah dicuci

Baca juga: Jangan Asal Cuci! Trik Mencuci Sepatu Putih Agar Tidak Menguning

Kekurangan Low Top

  • Bahannya biasanya lebih lembut dan tidak tahan lama
  • Tidak bisa “memeluk” pergelangan kaki
  • Biasanya kurang empuk sehingga tidak cocok untuk high impact

Kelebihan High Top

  • Memeluk pergelangan kaki dengan lebih baik
  • Bahannya biasanya lebih kuat dan tangguh
  • Memberi bantalan lebih empuk buat kaki

Kekurangan High Top

  • Pergerakan pergelangan kaki jadi terbatas
  • Konstruksi sepatunya lebih berat
  • Menahan respons pergerakan otot kaki

Atlet Favoritmu Bukan? Jadi, Apa yang Dipilih Para Atlet?

sepatu low kobe bryant
Sepatu Low Kobe Bryant

Seperti yang kamu lihat, sepatu low dan high top memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memilih sepatu olahraga yang baik bukan hanya soal bentuknya, tetapi juga faktor lain seperti jenis pergerakan yang kamu lakukan, harga, desain, hingga jenis sol sepatu. Intinya, sepatumu harus memberi ruang pergerakan kaki dan kenyamanan yang kamu pribadi butuhkan.

Ketika high top pertama muncul, para atlet menganggap sepatu tersebut lebih aman buat kaki. Selain menunjang kaki dengan lebih baik, bagian atasnya yang tinggi dianggap mampu menahan pergelangan kaki sehingga tidak mudah terkilir.

Kobe Bryant mengubah tren tersebut dengan memperkenalkan low top. Kini, banyak pemain basket profesional seperti Kyrie Irving dan Kevin Durant mengenakan sepatu low top. Anggapan bahwa sepatu high top paling baik sudah mulai bergeser, karena atlet sekarang mementingkan sepatu dengan performa bagus, bukan sekadar soal desain bagian atasnya.

Jadi, Mana yang akan Kamu Pilih Buat Gaya Harianmu?

Tips memilih sepatu high atau low adalah menyesuaikan dengan intensitas penggunaan serta jenis pergerakan yang biasa kamu lakukan.

Misalnya, jika kamu cenderung banyak bergerak atau memiliki posisi dalam tim olahraga di mana kamu harus bergerak cepat ke segala arah, sepatu low top lebih baik. Bagian atasnya yang rendah membantu agar kamu bisa lebih gesit. Itulah sebabnya atlet yang harus gesit seperti petenis biasanya menggunakan low top.

Sebaliknya, jika aktivitas olahragamu mementingkan kekuatan dan kestabilan, kamu bisa memilih high top karena melindungi lebih banyak bagian kaki. High top juga biasanya punya bantalan lebih tebal. Dalam tim basket, pemain tengah dan power forward yang mengandalkan kekuatan biasanya gemar menggunakan high top.

Selebihnya? Jika kamu ingin memakai sepatu high atau low top untuk bergaya dan jalan-jalan, cukup pilih yang nyaman di kaki sekaligus punya warna serta motif yang cocok dengan gayamu. 

Wellen Project menghadirkan rangkaian sepatu high dan low top seri sepatu Johnson. Terbuat dari bahan yang nyaman tetapi berkualitas serta harga terjangkau, koleksi sepatu ini dijamin bikin penampilan kamu tambah keren. Sol karetnya pun membuatmu aman dari risiko terpeleset dan pilihan warna serta motifnya beragam.


Perbedaan sepatu low dan hightop menunjukkan kualitas unik mereka masing-masing, jadi memilih mana yang terbaik tergantung kepada kebutuhanmu. Jangan lupa pilih sepatu yang paling cocok buat kakimu di Wellen Project!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Add to cart