Kaos pertama kali dipakai sebagai pakaian dalam angkatan laut AS. Lalu, makin populer setelah dikenakan oleh James Dean dan Marlon Brando pada 1950-an. Semenjak saat itulah, kaos berubah fungsi menjadi pakaian sehari-hari. Selain itu juga mengalami banyak perkembangan, mulai dari bahan yang digunakan hingga jenis jahitan kaos itu sendiri.
Nah, artikel kali ini akan membahas soal jenis-jenis jahitan yang digunakan pada kaos. Dengan begitu, kamu bisa mengidentifikasi masing-masing jenis jahitan. Tenang, semua dilengkapi dengan gambar kok, jadi mudah untuk memahaminya.
Lalu, Apa Saja Jenis Jahitan Kaos?
Ada empat jenis jahitan yang umum digunakan dalam industri konveksi kaos baik kaos biasa atau oversize. Berikut jenis-jenis jahitan tersebut:
Jahitan Obras
Jahitan obras dibuat menggunakan mesin obras dengan kecepatan tinggi. Jahitan ini umumnya dipakai untuk menggabungkan dua bagian kain. Untuk kaos, jahitan obras digunakan untuk menggabungkan dua bagian badan dan juga bagian lengan dengan bagian badan.
Mesinnya sendiri menggunakan 1 hingga 2 jarum dan 3 sampai 5 benang. Untuk kaos-kaos yang biasa dijual di distro, jahitan obrasnya menggunakan 2 jarum dan 4 benang. Lebar jahitannya bervariasi, mulai dari 3 hingga 5 milimeter.
- Kelebihan: Ekstensibilitas cukup tinggi
- Kekurangan: Rentan mengalami seam grinning (jika ditarik, benang jahitannya mudah terbuka)
Model jahitan seperti ini banyak digunakan oleh merk-merk kaos yang terkenal di Indonesia.
Baca juga: Biar Makin Maskulin, Cobain Pilihan Merk Kaos Terbaik Pria Ini
Jenis Jahitan Rantai
Sesuai namanya, jahitan satu ini memiliki pola seperti rantai yang umumnya diaplikasikan pada jenis kerah kaos o-neck dan pada bagian pundak kaos. Pada jahitan ini juga terdapat bis, yakni kain untuk merapikan jahitan obras yang digunakan pada pundak kaos. Sangat cocok dikombinasikan dengan berbagai macam warna kaos yang ada dengan benang yang berbeda akan menghasilkan desain yang kece.
Nah, untuk menghasilkan jahitan rantai, mesin perlu menggunakan 2 jarum jahit. Awalnya, jahitan rantai juga hanya diaplikasikan untuk mempermudah proses penjahitan kaos. Namun sekarang sudah menjadi tolok ukur kualitas kaos.
- Kelebihan: Hasil jahitan cukup rapi
- Kekurangan: Jahitan bisa langsung terbuka bila ujung benang jahitan ditarik
Jenis Jahitan Overdeck
Sesuai namanya, jahitan overdeck dihasilkan menggunakan mesin overdeck berkecepatan tinggi. Umumnya juga digunakan untuk menjahit bagian dalam kerah kaos, ujung bawah, dan ujung lengan kaos.
Mesin jahit overdeck juga bisa digunakan untuk menghasilkan jahit kumis. Perbedaannya terletak pada jumlah benang dan jarum. Kalau jahit kumis butuh 5 benang dengan 3 jarum, sedangkan jahitan overdeck butuh 3 benang dengan 2 jarum.
- Kelebihan: Hasil jahitan membuat kaos tidak gampang sobek
- Kekurangan: Harga kaos cenderung lebih tinggi
Jenis Jahitan Lurus
Jenis jahitan kaos yang satu ini sebenarnya jarang digunakan pada kaos-kaos berkualitas. Meski begitu, masih kerap diaplikasikan pada kaos-kaos partai untuk menumpuk hasil jahitan obras. Jahitan ini justru lebih banyak digunakan oleh industri garmen untuk memproduksi pakaian jadi seperti kemeja.
- Kelebihan: Hasil jahitan cukup rapi
- Kekurangan: Kaos menjadi kurang awet
Faktor-Faktor dalam Memilih Jenis Jahitan pada Kaos
Sekarang sudah tahu kan jenis-jenis jahitan pada kaos? Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Lantas, mana yang harus dipilih? Jawabannya tergantung pada faktor-faktor berikut ini.
Bahan Kaos yang Digunakan
Bahan kaos adalah faktor pertama yang perlu diperhatikan saat memilih jenis jahitan. Sebagai contoh, kaos berbahan dasar katun cenderung lebih tebal dibanding kaos partai yang umumnya terbuat dari bahan polyester.
Karena katun itu tebal, otomatis butuh jenis jahitan yang kuat. Dalam hal ini contohnya adalah jahitan rantai dan overdeck. Sementara untuk kaos polyester, jahitan lurus saja sudah cukup karena jenis bahannya cenderung tipis.
Bahan kaos yang mudah melar dan tidak mudah melar juga membutuhkan teknik jahitan yang berbeda. Misalnya untuk kaos spandek, untuk mengatasi kaos yang melar semacam ini, butuh jahitan overlock dengan benang nylon atau polyester. Tujuannya agar tetap elastis tapi juga tidak makin melar melebihi batas wajar.
Jenis Kaos yang Dipakai
Faktor selanjutnya yang harus diperhatikan saat memilih jenis jahitan adalah model kaos. Kaos model lengan panjang, lengan pendek, raglan, kaos polo, atau model kaos lainnya, dibuat menggunakan jenis jahitan yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, jahitan pada kaos polos biasa dan kaos raglan. Kalau diperhatikan, potongan lengan pada kaos polos dan kaos raglan sangat berbeda jauh. Otomatis, jenis jahitan yang digunakan juga tidak sama.
Penggunaan Kaos untuk OOTD
Aspek terakhir yang perlu dipertimbangkan saat menentukan jenis jahitan adalah tujuan dari penggunaan kaos itu sendiri. Kaos polos untuk dalaman biasanya tipis dan karena mengutamakan kenyamanan kulit, maka jenis jahitan yang digunakan juga tidak terlalu kompleks. Salah satu contohnya adalah jahitan lurus.
Beda lagi untuk kaos standar distro yang mengutamakan durabilitas dan kenyamanan pemakai. Mulai dari jenis jahitan obras hingga rantai, jenis-jenis jahitan ini tetap diaplikasikan ke setiap potongan kaos.
Itu tadi jenis jahitan yang kerap digunakan pada industri konveksi kaos. Dengan mengetahui jenis-jenis jahitan, kamu bisa mendapatkan kaos dengan kualitas terbaik. Seperti yang disebutkan di atas, masing-masing jahitan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pilihlah yang sesuai dengan bahan kaos, model kaos, dan tujuan penggunaannya. Kalau kamu cari yang berkualitas, kamu bisa kepoin produk-produk Wellen Project. Mulai dari bahan hingga jenis jahitan kaos, sewmuanya terjamin kualitasnya. Harganya juga gak bikin kantong jebol. Oh iya, Wellen Project ini sister company dari Wellen Print, lho. Jadi, kalau kamu mau pesan kaos dengan gambar, bisa banget di Wellen Project sebagai toko fashion online terbaik di Indonesia!
