Penggunaan berbagai jenis pewarna tekstil memiliki manfaat penting dalam membuat desain baju terlihat lebih menarik. Dalam praktiknya, kamu dapat menemukan berbagai jenis bahan pewarna tekstil yang digunakan oleh para pelaku industri fashion.
Masing-masing pewarna memiliki karakteristik tertentu. Pengetahuan tentang hal ini bisa membantu kamu dalam warna kaos yang bagus maupun warna jaket hoodie sesuai selera.
Setidaknya, kamu bisa menemukan ada 9 jenis pewarna tekstil yang umum digunakan oleh para pelaku industri pakaian, yaitu:
Jenis Pewarna Alami
Pertama, kamu dapat menemukan pewarna tekstil alami. Bahan ini bisa didapatkan dari serat tanaman maupun hewan. Jenis tanaman dan hewan yang menjadi bahan baku untuk pembuatan pewarna tekstil cukup beragam.
Sebagai contoh, kamu bisa menjumpai kunyit, wortel, buah labu, daun pandan, maupun secang yang biasa dimanfaatkan untuk pewarna. Selain itu, ada pula serangga bernama cochineal yang kerap dipakai untuk pembuatan pewarna alami karmin.
Jenis Pewarna Sintetis Acid
Selanjutnya, kamu bisa menemukan jenis pewarna tekstil buatan sintetis acid atau kerap pula dikenal sebagai acid dye. Pewarna ini mempunyai karakteristik pada sifatnya yang asam. Selain itu, proses pewarnaan tekstil menggunakan acid dye harus berlangsung pada temperatur tinggi.
Kelebihan dari penggunaan pewarna sintetis acid adalah warna yang terlihat cerah serta tahan lama. Kamu bisa menemukan pemakaian jenis pewarna tekstil buatan ini dalam berbagai jenis kain, termasuk di antaranya adalah sutra, wol, kasmir, serta nilon.
Baca juga: 7 Pilihan Bahan yang Bagus untuk Hoodie, Check It Out!
Jenis Pewarna Sintetis Direct
Berikutnya, kamu bisa menemukan pemakaian pewarna sintetis direct untuk berbagai jenis model kaos polos. Penggunaannya dapat kamu terapkan pada berbagai jenis bahan kain, termasuk di antaranya adalah sutra, katun, serta nilon.
Pewarna sintetis direct memiliki karakteristik pada hasil warna yang lembut serta tidak terlalu cerah. Selain itu, warna tersebut juga mudah luntur setelah melalui proses pencucian berulang kali. Kelebihannya, sintetis direct memiliki harga yang murah dan proses pewarnaan relatif mudah.
Jenis Pewarna Sintetis Vat
Ada pula teknik pewarnaan sintentis vat yang umum digunakan oleh para pelaku industri tekstil. Teknik ini mempunyai keunggulan dari tingkat ketahanan serta menghasilkan warna yang cerah.
Dalam pemakaiannya, teknik sintetis vat memerlukan biaya yang relatif besar. Oleh karena itu, tak semua pelaku usaha menerapkan metode ini. Ditambah lagi, pilihan warna yang tersedia juga relatif terbatas.
Jenis Pewarna Napthol
Berikutnya, ada pewarna napthol atau azoic dye yang umum dimanfaatkan untuk mewarnai kain batik. Proses pewarnaan kain menggunakan napthol dapat berlangsung dengan memanfaatkan air dingin.
Hanya saja, penggunaan jenis pewarna tekstil ini harus cermat dan hati-hati. Alasannya, karena proses pewarnaan memakai napthol dapat menimbulkan efek samping berupa zat karsinogen yang merupakan pemicu kanker. Oleh karenanya, penggunaan azoic harus disertai dengan pengawasan ketat oleh tenaga ahli.
Jenis Pewarna Sintesis Sulphur
Berikutnya, kamu dapat menemukan pewarna tekstil sulfur yang berguna dalam menghasilkan banyak pilihan warna. Oleh karenanya, pemakaian pewarna sulfur sangat sesuai bagi para pelaku industri tekstil modern.
Pemakaiannya dapat kamu temukan dalam berbagai jenis produk pakaian, termasuk di antaranya adalah hoodie polos. Tak hanya menghadirkan banyak pilihan warna, sulfur juga termasuk pewarna sintetis yang ekonomis. Ditambah lagi, warna yang dihasilkan tidak mudah luntur.
Hanya saja, ada catatan khusus terkait penggunaannya. Bahan pewarna tekstil ini bisa dengan mudah rusak ketika terjadi reaksi kimia dengan hipoklorida serta zat klorin.
Jenis Pewarna Asetat
Selanjutnya, kamu bisa menjumpai penggunaan pewarna asetat atau disperse dye. Pemakaiannya sangat sesuai untuk beberapa jenis bahan meliputi polyester, nilon, akrilik, maupun serat selulosa.
Jenis pewarna ini memiliki sifat larut dalam air. Proses pewarnaan dapat berlangsung memakai air panas dengan hasil warna yang cerah. Menariknya lagi, pewarna asetat punya harga yang ekonomis sehingga cocok untuk skala industri.
Jenis Pewarna Sintetis Reaktif
Solusi pewarna tekstil yang terjangkau bisa pula kamu temukan pada pewarna reaktif. Jenis pewarna ini bisa kamu temukan dalam berbagai jenis bahan kain, seperti sutra, rayon, wol, maupun katun. Sebagai tambahan, hasil pewarnaan bisa sangat variatif dan tak mudah luntur.
Jenis Pewarna Mordan
Terakhir, kamu dapat menjumpai pilihan pewarna sintetis mordan. Pewarna ini memiliki karakteristik mampu mengikat warna yang sifatnya organik dan nonorganik.
Penggunaan pewarna mordan membuat kamu bisa memperoleh berbagai variasi warna. Hanya saja, warna akan terlihat kusam. Pemakaiannya cocok untuk beberapa jenis kain seperti wol, sutra, serta serat selulosa.
Lebih Bagus Mana Pewarna Alami atau Sintesis?
Nah, sekarang kamu bisa memahami jenis-jenis pewarna tekstil yang biasa digunakan oleh para pelaku industri. Setiap pelaku usaha mempunyai pertimbangannya tersendiri dalam menggunakan pewarna untuk produk mereka.
Pemakaian pewarna alami menimbulkan efek samping yang minimal terhadap lingkungan. Sementara itu, penggunaan pewarna sintetis harus disertai dengan pengetahuan tentang pengelolaan limbah sehingga tak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Dari sisi konsumen, setiap pewarna mempunyai keunggulan tersendiri. Kamu punya pertimbangan sendiri dalam menentukan pilihan. Namun, pastikan kalau kamu memilih produk fashion ramah lingkungan dengan warna yang tak mudah luntur dan terlihat menarik.
Wellen Project sebagai toko fashion terkemuka di Indonesia, menyediakan berbagai produk dengan kualitas terbaik dan pilihan warna yang beragam. Ditambah lagi, Wellen Project merupakan reseller resmi sepatu Johnson yang terkenal dengan kualitasnya.
Yuk, temukan berbagai pilihan warna sepatu dan koleksi baju yang menarik di Wellen Project!